UNK72 - Dalam berbagai kesempatan, Raden Tedy (Ketua Umum Komunitas UMKM Naik Kelas) sering menyatakan UMKM gak takut kalau Resesi terjadi, karena 99,6% pelaku UMKM yang merupakan Usaha Mikro, sudah terbiasa berjuang mencari kebutuhan pokok dari hari ke hari, dan resesi dirasakan setiap hari, meskipun UMKM selalu dibanggakan menjadi penopang perekonomian negara.
"42% Pelaku UMKM masuk Garis kemiskinan berdasarkan hasil Survey dan kajian Tim Riset Komunitas UMKM Naik Kelas," ujar Raden Tedy pada suatu kesempatan.
Namun demikian, Raden Tedy meminta agar pelaku UMKM tetap waspada terhadap Resesi yang akan terjadi, karena akan semakin menekan pengembangan UMKM yang berjuang bangkit pasca Pandemi Covid 19. Secara bahasa sederhana Raden Tedy menyampaikan beberapa hal yang menurutnya akan terjadsaat Resesi antara lain :
- Banyak Usaha Bangkrut, berimbas pada banyaknya pengangguran baru, yang berkorelasi bisa bertambahnya persaingan di UMKM atau meningkatnya tindakan kriminal.
- Menurunnya pendapatan masyarakat, sehingga daya belipun menurun, yang berdampak penjualan UMKM pun menurun.
- Masyarakat yang pegang Uang, lebih memilih menabung, dan belanja sesuai kebutuhan saja, inipun berdampak pada penurunan penjualan UMKM.
- Gejolak nilai tukar mata uang, berdampak pada kenaikan harga - harga bahan baku, dimana banyak bahan baku UMKM berasal dari Impor, sehingga meningkatkan harga produk disaat permintaan menurun.
- Pasar Ekspor akan berkurang, karena menurunnya daya beli masyarakat dunia.
- Ada kemungkinan suku bunga Bank naik, sehingga berdampak pada peningkatan biaya bunga bank pelaku UMKM atau semakin ketatnya pengucuran kredit modal usaha.
"Saya tidak ingin membuat UMKM menjadi khawatir berlebihan, namun mewaspadai kemungkinan yang dapat terjadi dengan melakukan persiapan sebagai bagian memperkecil risiko yang akan terjadi pada UMKM," ujar Raden Tedy.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh UMKM antara lain :
- Mengatur keuangan berdasarkan perioritas, walau ini sulit bagi UMKM karena tidak memiliki banyak uang.
- Fokus pada pembeli dalam negeri, dengan memperbanyak pelanggan berbasis jaringan.
- Belanja bahan baku secukupnya, disesuaikan permintaan.
- Segera masuk dunia digital dan berjualan secara Online
- Cari penghasilan tambahan dengan juga menjual produk UMKM lainnya berbasis reseller, selain menjual produk sendiri.
- Lebih hati - hati dan jangan gampang percaya, karena modus penipuan dan tindak kriminal akan meningkat.
- Optimalkan permodalan yang dimiliki, untuk meningkatkan penjualan
- Perbanyak berkomunikasi dengan sesama UMKM dalam wadah terpercaya, agar informasi semakin valid.
"Komunitas UMKM Naik Kelas berjuang membantu UMKM dalam berbagai Aspek termasuk program Digital Marketing, dimana kami ingin membantu UMKM dalam penjualan Online dan masuk dunia digital. Ini bisa membantu UMKM meningkatkan penjualan terutama didalam Negeri, karana Indonesia memiliki pasar yang cukup besar," ujar Raden Tedy
Komunitas UMKM Naik Kelas memiliki banyak program yang membantu UMKM didalam pengembangannya antara lain :
- Memiliki Market Place dengan nama inamarket.id sebagai media digital pelaku UMKM dalam penjualan Online
- Memilik Koperasi Komunitas UMKM Naik Kelas
- Program Digital Marketing Management
- Program One Product One Brand
- Program Reseller
- dll
"UMKM perlu perubahan dan kami menamakan program pembinaan dan pengembangan UMKM ini dengan nama "Transformasi UMKM Menuju Indonesia Emas 2045," ujar Raden Tedy.
Bagi pelaku UMKM yang ingin bergabung dengan Komunitas UMKM Naik Kelas yang telah memiliki jaringan luas secara Nasional dan Global, bisa mendaftar melalui formulir pendaftaran ini https://komunitasunk.id/pendaftaran-member