UNK 72 - Komunitas UMKM Naik Kelas, merupakan organisasi kewirausahaan yang ada di 34 Propinsi dan perwakilan luar negeri, secara periodic melakukan survey dan kajian atas kondisi pelaku UMKM, sebagai bentuk perhatian, dan bagian informasi penting untuk disampaikan kepada Pemerintah dan para pihak lainnya.
Pada Agustus 2022, Komunitas UMKM Naik Kelas kembali melakukan survey dengan responden pelaku UMKM dimana 67% adalag perempuan dan 33% laki – laki, serta 55% berdomisili di Pulau Jawa dan 45% diluar Pulau Jawa, dengan kajian sebagai berikut :
- 64,5% pelaku UMKM mulai bangkit dengan penjualan meningkat cukup signifikan, bahkan 3,5% pelaku UMKM penjualannya meningkat diatas 50% disbanding saat Pandemi Covid 19 tahun 2021. Namun masih ada sebesar 12,5% pelaku UMKM yang kesulitan keluar dari permasalahan sebagai dampak Pandemi Covid 19,
- 42,1% pelaku UMKM dengan keuntungan bersih dibawah Rp 1 juta per bulan, dan bahkan 16,7% dibawah Rp 472.525 per bulan sesuai salah satu kriteria dari BPS, masuk katagori masyarakat miskin.
- 77,5% pelaku UMKM dengan lokasi usaha dari rumah, yang terkendala atas berbagai perijinan, sebagai dampak zonasi perijinan usaha.
- 15,4% pelaku UMKM belum berjualan Online, 59,9% UMKM berjualan On Line melalui media sosial seperti WA, FB, IG, Youtube, Tik Tok dll. Hanya 24,7% pelaku UMKM melalui e-commerse atau sekitar 16 juta UMKM.
- Kendala utama pelaku UMKM untuk berjualan Online adalah tidak memahami cara menggunakan sistem penjualan online (34,2%) dan tidak memiliki sarana yang menunjang penjualan Online (HP, Android, Laptop, PC dll) sebanyak 22,3%
- Saat ditanyakan kepada responden,”Bagaimana peran pemerintah didalam pembinaan UMKM,” 22,7% responden menjawab “Sangat Baik,” 34,6% menjawab “Baik,” 27,7% menjawab “Cukup,” dan 15% menjawab “Kurang Baik.” Dapat disimpulkan bahwa 85% UMKM memberikan penilaian Positif kepada Pemerintah.
- Permasalah dominan yang dihadapi pelaku UMKM adalah permodalan dan jaringan pasar.
- 6% pelaku UMKM dengan area pasar sebatas RT/ RW dan 13% dengan area pasar sebatas kecamatan.
- 10,1% UMKM telah menjalankan usaha lebih dari 10 tahun.
- Ada 5 nama yang paling banyak disukai pelaku UMKM berdasarkan pilihan responden yaitu Bp Ganjar Pranowo, Bp Eric Tohir, Bp Sandiaga Una, Bp Teten Masduki dan Bp Raden Tedy (Ketua Umum Komunitas UMKM Naik Kelas)